Shalawat Ghazali adalah bacaan
Shalawat yang diyakini dapat memberikan manfaat sebagai sarana untuk
menentramkan hati,menjernihkan pikiran,tercapainya suatu keinginan yang
sangat besar bagi orang yang berkenan mendzikirkannya secara istiqamah
dengan mengikuti tata cara yang telah di tentukan.
Bismillahirrahmaanirrahim.Allahumma
shalli ‘alaa sayyidina muhammadin wa’alaa aali sayyidina muhammadin
shalaaatan daa-imatan mustamirratan taduumu
bidawaamika watabqa-ka watakh-ludu bi-khuludika walaa-ghaa yata lahaa
duuna mardhaa-tika walaa jazaa-a liqaaa-ilihaawamushallii-haa ghaira jannatika wannazhri ilaa waj-hikal karimi.
Artinya:Dengan menyabut nama Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang.Ya Allah,limpahkanlah rahmat pada junjungan kami Muhammad dan
kepada keluarga junjungan kami Muhammad ,rahmat yang kekal dan
terus-menerus,ia kekal karena kekekalan-Mu,ia tetap karena
ketetapan-Mu,ia langgeng karena kelanggengan-Mu.Tidak ada ujung baginya
tanpa keridlaan-Mu.Tidak ada balasan bagi pembacanya dan memintakan
rahmat selain surga-Mu dan melihat wajah-Mu yang maha mulia.
Khasiat Shalawat Ghazali antara lain:
- Untukmembuat hati menjadi tenteram.
- Untuk membuat pikiran jadi tenang,jernih,dan cerdas.
- Untuk mendatangkan dan menghasikan segala macam hajat atau untuk tercapainya suatu hajat yang besar.
Kemuliaan Shalawat
Pada dasarnya bacaan shalawat Nabi
itu harus di ucapkan(dibaca/didzikirkan)oleh setiap muslim dan orang
mukmin di mana saja dan dalam keadaan apapun.Dalam keadaan berdoa,maka
isi bacaan doa itu harus ada bacaan shalawat atas Nabi yang dapat di
baca,di awal,di pertengahan dan diakhir bacaan tersebut.Jika tidak, maka
doa tersebut tertahan di antara langit dan bumi serta tiada naik barang
sedikitpun.
Demikianlah salah satu contoh pengaruh
bacaan shalawat terhadap kebutuhan manusia kepada Tuhannya. Oleh karena
itu sangat dianjurkan untuk selalu membaca shalawat atas Nabi pada
setiap saat dalam berbagai keadaan.Shalawat atas Nabi itu memiliki
barokah,fadhilah,manfaat yang sangat banyak sekali dan sangat besar
khasiatnya serta dapat memberi keuntungan di dunia dan di akhirat
nanti.Insya Allah akan bahagia,sejahtera,dan selamat fiddun ya wal-aakhirah.
Tujuan tulisan ini tidak lain adalah:
1. Untuk memenuhi dan melaksanakan
salah satu perintah dari Allah swt.Agar kita senantiasa bershalawat atas
Nabi. Sebagaimana Allah swt.telah berfirman:
innallaha wa malaaikatahu yushollu ‘alannabiyyi Ya ayyuhalladzhina amanu shollu ‘alaihi wasallimu tasliima.(QS.Al Ahzhab 56)
Artinya: Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikatnya menyampaikan/mohonkan rahmat atas Nabi wahai orang
orang yang mereka beriman mohonkan rahmat atasnya dan mohonkan
kesejahteraan penghormatan (QS.Al Ahzab 56)
2. Untuk mendapatkan kelmuliaan dari Allah swt.Dan untuk mendapatkan syafaat dari Rasulullah saw.
3. Untuk mendapatkan kecintaan dari sesama manusia,kecintaan dari Rasulullah saw. Dan kecintaan dari Allah swt
4. Untuk mendekatkan diri ke hadirat Allah swt
5. Untuk memperoleh kesempurnaan hidup dan keselamatan.
3. Untuk mendapatkan kecintaan dari sesama manusia,kecintaan dari Rasulullah saw. Dan kecintaan dari Allah swt
4. Untuk mendekatkan diri ke hadirat Allah swt
5. Untuk memperoleh kesempurnaan hidup dan keselamatan.
Aneka macam bacaan shalawat dan
khasiatnya adalah merupakan bentuk-bentuk ajaran dan tuntunan bacaan
shalawat yang bersumber dari Rasulullah saw, para ulama dan waliyullah
yang memiliki kesamaan dan perbedaan manfaat yang sebesar-besarnya untuk
memperoleh satu tujuan, yaitu mendapatkan keridhaan atau kemuliaan dari
Allah swt.Dan syafaat dari Rasulullah saw. Dengan aneka shalawat macam
tersebut kita bebas untuk mengamalkanya menurut selera dan kemampuan
kita masing-masing.
Khasiat Shalawat
Mengingat bacaan shalawat yang
bersumber dari Rasulullah saw.Itu sangat banyak ragamnya,maka dalam hal
ini sengaja di ambilkan satu contoh bacaan shalawat yang paling singkat
dan paling pendek bacaannya,paling ringan pengucapanya dan paling banyak
khasiatnya
Bacaan shalawat tersebut adalah sebagai berikut:
Bismillaahirrah maanir rahiim. Shallallahu ‘alaa muhammadin.
Artinya : Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Semoga Allah melimpahkan shalawat atas Muhammad.
Khasiat bacaan shalawat tersebut antara lain sebagai berikut:
- Memperoleh rahmat dari Allah swt.Memperoleh syafaat dari Nabi Muhammad saw.
- Mendapat Pimpinan dari Malaikat yang bagus-bagus,dapat menghapus dosa-dosa dan meninggikan derajat
- Dapat menutupi kebutuhan dunia dan akhirat,memperoleh pahala sebesar gunung Uhud dan selamat dari segala macam malapetaka
- Mendapat keridhaan dari Allah swt.Dapat kesaksian dari Rasulullah saw.Dan mendapat syafaatnya di akhirat nanti,aman dari kemurkaan Allah swt.Dan masuk di bawah lindungan Arsy.
- Membuat timbangan kebaikannya menjadi berat dan di beri minum dari telaga Al Kautsar serta aman dari rasa haus.
- Bebas dari api neraka,dapat melintasi shirathal mustaqim seperti kilat dan dapat melihat tempatnya di surga sebelum mati dan mendapat anugerah banyak isteri di dalam surga.
- Mendapat kemenangan atas musuh-musuhnya,dapat mensucikan hati dari sifat fanatik,dapat melihat Nabi Muhammad saw dalam tidurnya,dapat menyebabkan dicintai oleh orang-orang mukmin dan orang-orang muslim.
- Dapat menjadi sebab terkabulnya segala macam wujud doa,memperoleh ucapan selamat dari Allah swt dan dapat menyinari lahir dan batinnya.
Barangsiapa yang ingin mendapatkan semua
manfaat tesebut di atas,maka hendaklah membaca bacaan shalawat tersebut
sebanyak-banyaknya pada setiap selesai shalat fardlu secara
istiqamah(terus menerus,tidak terputus-putus).
Sebelum membaca shalawat tersebut,sebaiknya diawali dengan shalat hajat dua rakaat.
- Pada rakaat pertama,setelah membaca surat Al Fatihah membaca surat Al Ikhlas 10 kali
- Pada rakaat kedua,setelah membaca surat Al Fatihah membaca surat Al Ikhlas 20 kali
Setelah salam membaca istigfar 100 kali,kemudian membaca shalawat tersebut sebanyak-banyaknya.
Dasar Hukum dan Dalil-dalil Shalawat
Dibawah ini adalah dalil-dalil tentang shalawat baik dari Al-Quran maupun Al-Hadis Nabi Saw., serta para ulama
AL-QUR’AN
Surat Al-Ahzâb ayat 43:
Artinya: “Dia-lah yang memberi
rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohon ampunan untukmu) supaya Dia
mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya yang terang”.
Surah Al-Ahzâb ayat 56:
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya”.
Maksud Allah bershalawat kepada Nabi
Saw. adalah dengan memberi rahmat-Nya; bershalawat malaikat kepada Nabi
Saw. dengan memintakan ampunan; sedangkan bershalawatnya orang-orang
mu’min kepada Nabi Saw. dengan berdoa supaya diberi rahmat seperti
dengan per-kataan “Allâhumma Shalli ‘alâ Muhammad”
Adapun salam kepada Nabi Saw. adalah dengan mengucapkan “Assalâmu Alayka Ayyuh al-Nabiyy.”
Al-Hadits
Artinya: “Bershalawatlah kamu kepadaku, karena sha-lawatmu itu menjadi zakat (penghening jiwa pembersih dosa) untukmu.” (HR. IbnMurdaweh)
Artinya: “Saya mendengar Nabi Saw.
Bersabda janganlah kamu menjadikan rumah-rumahmu sebagai kuburan, dan
janganlah kamu menjadikan kuburanku sebagai per-sidangan hari raya.
Bershalawatlah kepadaku, karena shalawatmu sampai kepadaku dimana saja
kamu berada.” (HR. Al-Nasâ’i, Abû Dâud dan dishahihkan oleh Al-Nawâwî).
Diterangkan oleh Abû Dzar Al-Harawî,
bahwa perintah shalawat ini terjadi pada tahun kedua Hijriyah. Ada yang
berkata pada malam Isra’ dan ada pula yang berkata dalam bulan Sya’ban.
Dan oleh karena itulah bulan Sya’ban dinamai dengan “Syahrush Shalâti”
karena dalam bulan itulah turunnya ayat 56, Surah ke-33 Al-Ahzâb.
Arti Shalawat
12
Saturday
Mar 2011
in
SHALAWAT bentuk jamak dari kata salla atau salat yang berarti: doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah.
Arti bershalawat dapat dilihat dari
pelakunya. Jika shalawat itu datangnya dari Allah Swt. berarti memberi
rahmat kepada makhluk. Shalawat dari malaikat berarti memberikan
ampunan. Sedangkan shalawat dari orang-orang mukmin berarti suatu doa
agar Allah Swt. memberi rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad
Saw. dan keluarganya.
Shalawat juga berarti doa, baik untuk
diri sendiri, orang banyak atau kepentingan bersama. Sedangkan shalawat
sebagai ibadah ialah pernyataan hamba atas ketundukannya kepada Allah
Swt., serta mengharapkan pahala dari-Nya, sebagaimana yang dijanjikan
Nabi Muhammad Saw., bahwa orang yang bershalawat kepadanya akan mendapat
pahala yang besar, baik shalawat itu dalam bentuk tulisan maupun lisan
(ucapan).
Hukum Bershalawat
Para ulama berbeda pendapat tentang perintah yang dikandung oleh ayat “Shallû ‘Alayhi wa Sallimû Taslîmân = bershalawatlah kamu untuknya dan bersalamlah kamu kepadanya,” apakah untuk sunnat apakah untuk wajib.
Kemudian apakah shalawat itu fardlu ‘ain ataukah fardlu kifayah. Kemudian apakah membaca shalawat itu setiap kita mendengar orang menyebut namanya ataukah tidak.
Asy-Syâfi’i berpendapat bahwa bershalawat di dalam duduk akhir di dalam sembahyang, hukumnya fardlu. Jumhur ulama berpendapat bahwa shalawat itu adalah sunnat.
Kemudian apakah shalawat itu fardlu ‘ain ataukah fardlu kifayah. Kemudian apakah membaca shalawat itu setiap kita mendengar orang menyebut namanya ataukah tidak.
Asy-Syâfi’i berpendapat bahwa bershalawat di dalam duduk akhir di dalam sembahyang, hukumnya fardlu. Jumhur ulama berpendapat bahwa shalawat itu adalah sunnat.
Kata Al-Syakhâwî : “Pendapat yang kami
pegangi ialah wajibnya kita membaca shalawat dalam duduk yang akhir dan
cukup sekali saja dibacakan di dalam suatu majelis yang di dalam majelis
itu berulang kali disebutkan nama Rasul.
Fadhilah dan Faedah Bershalawat
Fadilah (keutamaan) bershalawat atas
nabi sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran bahwa Allah Swt. dan
malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas Nabi Muhammad Saw., seperti
terlihat dalam firman-Nya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
bersha-lawat untuk Nabi… .” (QS.33:56).
Penggalan ayat ini menunjukkan bahwa
Allah Swt. melimpahkan rahmat bagi Nabi Muhammad Saw. dan para malaikat
memintakan ampunan bagi Nabi Muhammad Saw. Karena itu, pada lanjutan
ayat tersebut, Allah Swt. menyuruh orang-orang mukmin supaya bershalawat
dan memberi shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.: “…Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya.”
Untuk mengetahui keutamaan apakah yang
diperoleh orang-orang yang bershalawat, baiklah kita perhatikan
maksud-maksud hadis yang di bawah lni.
Bersabda Nabi Saw.
Artinya: “Barangsiapa bershalawat untukku sekali, niscaya Allah bershalawat untuknya sepuluh kali.” (HR. Muslim dari Abû Hurairah).
Artinya: “Bahwasanya bagi Allah
Tuhan semesta alam ada beberapa malaikat yang diperintah berjalan di
muka bumi untuk memperhatikan keadaan hamba-Nya. Mereka me-nyampaikan
kepadaku (sabda Nabi) akan segala salam yang diucapkan oleh ummatku.” (HR. Ahmad. Al-Nasâ’i dan Al-Darimî).
Artinya: “Barangsiapa bershalawat
untukku dipagi hari sepuluh kali dan di petang hari sepuluh kali,
mendapatlah ia syafa’atku pada hari qiamat.” (HR. Al-Thabrânî)
Artinya: “Manusia yang paling utama terhadap diriku pada hari qiamat, ialah manusia yang paling banyak bershalawat untukku.” (HR. Al-Turmudzî).
Artinya: “Jibril telah datang
kepadaku dan berkata: ‘Tidakkah engkau ridha (merasa puas) wahai
Muhammad, bahwasanya tak seorang pun dari umatmu bershalawat untukmu
satu kali, kecuali aku akan bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali?
Dan tak seorang pun dari umatmu mengucapkan salam kepadamu, kecuali aku
akan meng-ucapkan salam kepadanya sebanyak sepuluh kali?! (HR. Al-Nasâ’i dan Ibn Hibban, dari Abû Thalhah). Continue reading »
Waktu dan Tempat yang Baik untuk Bershalawat
Shalawat atas Nabi Saw. disyariatkan
pada waktu-waktu, tempat-tempat, dan keadaan-keadaan tertentu. Hal ini
telah dibicarakan panjang lebar oleh Ibn Al-Qayyim di dalam kitab Jalâ ‘u al-Afhâm fî Fadhli al-Shalâti wa al-Salâmi ‘alâ Muhammad Khayr al-Anâm, Syaikh Islam Quthbuddin al-Haydhari al-Syâfi’i di dalam kitab Al-Liwâ al-Muallim bi Mawâthin al-Shalâh ‘alâ al-Nabî Saw., Al-Hâfizh Al-Sakhâwi di dalam kitab Al-Qawl al-Badî’, dan Al-Qasthallânî di dalam kitab Masâlik al-Hunafâ’.
Al-Khâtib di dalam kitab Syarh al-Minhâj, dan yang lainnya, berkata:
“Disunnahkan memperbanyak membaca Surah Al-Kahfi dan shalawat atas Nabi Saw. pada hari Jumat dan malam Jumat; paling sedikit, untuk yang pertama tiga kali dan untuk yang kedua tiga ratus kali.”
“Disunnahkan memperbanyak membaca Surah Al-Kahfi dan shalawat atas Nabi Saw. pada hari Jumat dan malam Jumat; paling sedikit, untuk yang pertama tiga kali dan untuk yang kedua tiga ratus kali.”
Sementaraa itu, telah sah riwayat yang
bersumber dari Imam Al-Syâfi’i r.a., yang mengatakan bahwa, barang-siapa
yang membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat, ia akan diterangi oleh
cahaya yang ada di antara dua Jumat.
Diriwayatkan pula bahwa barangsiapa yang
membaca Surah Al-Kahfi pada malam Jumat, ia akan diterangi oleh suatu
cahaya antara dirinya dan Kabah. Membaca Surah Al-Kahfi di waktu siang
lebih di-utamakan, dan lebih utama lagi bila ia dibaca sesudah selesai
mengerjakan salat subuh, guna menyegerakan berbuat baik sebisa-bisanya.
Hikmah diperintahkannya membaca Surah
Al-Kahfi pada hari Jum’at adalah karena didalam Surah itu Allah
menggambarkan suasana Hari Kiamat, sementara hari Jum’at mirip dengan
Hari Kiamat, karena orang banyak berkumpul untuk melaksanakan salat
bersama-sama; juga karena Hari Kiamat itu terjadi pada hari Jum’at,
seperti yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab Shahih-nya.
Ramli mengatakan bahwa anjuran supaya
memperbanyak pembacaan shalawat pada malam dan hari Jum’at itu
didasarkan pada hadis yang berbunyi, “Sesungguhnya hari kalian yang
paling utama adalah hari Jumat. Oleh karena itu, perbanyaklah kalian
membaca shalawat atasku, sebab shalawat yang kalian baca itu
diperlihatkan kepadaku.”
Lafadz-lafadz Shalawat dan Penjelasannya
Dalam berbagai sumber, baik hadis
maupun keterangan para ulama yang termuat dalam kitab-kitab kuning
(istilah santri bagi kitab yang kertasnya berwama kuning) banyak sekali
lafazh-lafazh shalawat. Seperti yang terhimpun dalam kitab Muktashar fî Ma’ânî Asmâ Allâh al-Husnâ, dalam bâb Ash-Shalâh ‘alâ al-Nabi, karangan Al-Ustâdz Mahmûd al-Sâmî, dan kitab Afdhalu al-Shalawâti ‘alâ Sayyidi al-Sâdâti,
karangan Yûsuf bin Ismâ’îl al-Nabhânî. Untuk itu dibawah ini adalah
sebagian lafazh-lafazh shalawat tersebut baik yang bersumber dari hadis
maupun kitab-kitab, berikut penjelasannya.
Artinya: “Ya Allah,
wahai Tuhanku, muliakan oleh-Mu akan Muhammad, Nabi yang tidak pandai
menulis dan membaca. Dan muliakan pulalah kiranya akan isterinya, ibu
segala orang yang mukmin, akan keturunannya dan segala ahli rumahnya,
sebagaimana engkau telah memuliakan Ibrahim dan keluarga Ibrahim
diserata alam. Bahwasanya Engkau, wahai Tuhanku, sangat terpuzi dan
sangat mulia.” (HR. Muslim dan Abû Dâud dari Abû Hurairah).
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku
muliakan oleh-Mu akan Muhammad dan akan keluargaya sebagaimana Engkau
memuliakan keluarga Ibrahim dan berilah berkat olehmu kepada Muhammad
dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim,
bahwasanya Engkau sangat terpuji lagi sangat mulia diserata alam.” (HR.Muslim dan Abî Mas’ûd).
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku,
muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad dan akan keluarganya, sebagaimana
Engkau telah memuliakan keluarga Ibrahim bahwasanya Engkau sangat
terpuji dan sangat mulia. Ya Allah, wahai Tuhanku, berikan berkat
oleh-Mu akan Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi
berkat kepada Ibrahim; bahwasanya Engkau sangat terpuji dan sangat
mulia.” (HR. Bukhârî dari Abû Sa’îd, Ka’ab Ibn ‘Ujrah).
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku,
muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad, hamba-Mu dan Rasul-Mu, Sebagaimana
Engkau telah memuliakan Ibrahim; dan berilah berkat oleh-Mu kepada
Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi berkat
kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.” (HR. Al-Bukhârî dan Abû Sa’îd).
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku,
muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad, isteri-isterinya dan keturunannya,
sebagajmana Engkau telah memuliakan keluarga Ibrahim. Dan beri berkatlah
oleh-Mu kepadq Muhammad dan isteri-isterinya serta
keturunan-keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberikan berkat
kepada keluarga Ibrahim: bahwasanya Engkau sungguh sangat terpuji dan
amat mulia.” (HR. Al-Bukhârî dari Abû Hamîd Al-Sa’îdi).
7 FADHILAH MEMBACA SHOLAWAT NABI SAW
7 Fadhilah Membaca Sholawat NABI SAW ” itu adalah
- Mendapat sepuluh kebaikan dan didoakan oleh rosullulloh SAW.
- Diangkat derajatnya oleh ALLOH SWT.
- Didoakan oleh para malaikat .
- Diampuni segala dosanya .
- Dihindarkan dari siksa kubur.
- Mendapat syafata di hari kiamat.
- Dicukupi semua kebutuhannya .
Nah itu 7 fadhilah membaca sholawat NABI
SAW , dan sholawat apa yg kita baca itu ? Itu banyak sekali sholawat
NABI SAW sepertinya ”sholawat nariyah, sholawat badhar, dan masih banyak lagi . Kedua itu cuma contoh saja .
Semoga dengan adanya artikel ini teman
yang baca bisa mengambil hikmah dan manfaatnya , dan juga bisa
mengamalkannya , walaupun hanya sehari satu kali (paling sedikit) tuk
membaca sholawat NABI SAW.
Semoga bermanfaat aminnnnnnnn ya robbal alaminnnnn
Semoga bermanfaat aminnnnnnnn ya robbal alaminnnnn
Sholawat Dan Rahasia-Nya
Al-Qur'an, Amalan, Bacaan, Bacaan Shalawat, Dzikir, Keistimewaan, Pahala, Rahasia, Rahasia Shalawat, Shalawat
Muhammad asy-Syabawi: Hanya al-Qur’an dan Bacaan Shalawat Saja yang Tetap Mendapat Pahala meskipun Tidak Tahu
Artinya :
Termasuk di antara hal2 yg sangat dianjurkan untuk diketahui adalah dzikir2 sholat dan sekaligus artinya. Supaya bisa hudlur di dlm hati meskipun secara ijmal. Dengan tujuan supaya mendapat nikmat2 yg besar. Karena sesungguhnya ulama’2 besar yg terpilih, telah mengatakan, “seseorang tdk akan mendapatkan pahala berdzikir, kecuali mengetahui artinya, meskipun secara ijmal. Persyaratan ini berlaku untuk semua dzikir selain al-Qur’an dan bacaan doa shalawat-salam kepada baginda Nabi yg terpilih. Keterangan tersebut seperti disampaikan oleh Muhammad asy-Syabawi.
Artinya :
Termasuk di antara hal2 yg sangat dianjurkan untuk diketahui adalah dzikir2 sholat dan sekaligus artinya. Supaya bisa hudlur di dlm hati meskipun secara ijmal. Dengan tujuan supaya mendapat nikmat2 yg besar. Karena sesungguhnya ulama’2 besar yg terpilih, telah mengatakan, “seseorang tdk akan mendapatkan pahala berdzikir, kecuali mengetahui artinya, meskipun secara ijmal. Persyaratan ini berlaku untuk semua dzikir selain al-Qur’an dan bacaan doa shalawat-salam kepada baginda Nabi yg terpilih. Keterangan tersebut seperti disampaikan oleh Muhammad asy-Syabawi.
Sayyid al-Bakri bin Muhammad Syatha ad-Dimyati: Rahasia Shalawat Sebagai Pembuka Rizqi dan Adab-adab Seorang Pengamal Shalawat
Membaca shalawat kepada Nabi mengandung faidah2 yg tak terhingga, antara lain: menerangi hati dari kegelapan, tdk dibutuhkan lagi seorang guru spiritual, bisa mengantarkan pengamalnya untuk wushul kpd Allah, melimpahkan rizqi dan orang yg memperbanyak bacaan shalawat jasadnya diharamkan Allah dari api neraka. Sebaiknya orang yg membaca shalawat kpd Nabi, dlm haliyah paling sempurna, suci badannya, punya wudlu, menghadap qiblat, menghayati keagungan baginda Nabi dg maksud tercapainya keinginan dan cita2, membaca dg tartil dan tdk tergesa2 dlm mengucapkan kalimat2nya.
Membaca shalawat kepada Nabi mengandung faidah2 yg tak terhingga, antara lain: menerangi hati dari kegelapan, tdk dibutuhkan lagi seorang guru spiritual, bisa mengantarkan pengamalnya untuk wushul kpd Allah, melimpahkan rizqi dan orang yg memperbanyak bacaan shalawat jasadnya diharamkan Allah dari api neraka. Sebaiknya orang yg membaca shalawat kpd Nabi, dlm haliyah paling sempurna, suci badannya, punya wudlu, menghadap qiblat, menghayati keagungan baginda Nabi dg maksud tercapainya keinginan dan cita2, membaca dg tartil dan tdk tergesa2 dlm mengucapkan kalimat2nya.
Syeikh Muhammad bin Salim Bab-shil: Rahasia Sholawat Sebagai Pendingin Akan Panasnya Tabiat
Keistimewaan shalawat, tidak terbilang jumlahnya, termasuk di antaranya: menyebabkan turunnya rahmat, menghapus dosa dan keburukan, mendatangkan hajat, menghilangkan problem yg sulit dipecahkan dan tdk ada amalan yg lebih berguna untuk menerangi hati dan mendapatkan ridlo Allah, yang maha mengetahui segala sesuatu yg ghaib, kecuali bacaan shalawat. Shalawat memang sangat istimewa, dibandingkan dzikir2 lain sebab shalawat bisa menghilangkan panasnya tabiat, sedangkan dzikir2 yg lain justru meluapkan aura panas.
Keistimewaan shalawat, tidak terbilang jumlahnya, termasuk di antaranya: menyebabkan turunnya rahmat, menghapus dosa dan keburukan, mendatangkan hajat, menghilangkan problem yg sulit dipecahkan dan tdk ada amalan yg lebih berguna untuk menerangi hati dan mendapatkan ridlo Allah, yang maha mengetahui segala sesuatu yg ghaib, kecuali bacaan shalawat. Shalawat memang sangat istimewa, dibandingkan dzikir2 lain sebab shalawat bisa menghilangkan panasnya tabiat, sedangkan dzikir2 yg lain justru meluapkan aura panas.
Pengamal Sholawat Tidak Membutuhkan Guru Spiritual (Syeikh Mursyid)
Membaca sholawat, merupakan bentuk ibadah, yg paling utama dan paling besar pahalanya. Sampai2 sebagian kaum arifun mengatakan, “sesungguhnya sholawat itu bisa mengantarkan pengamalnya untuk ma’rifat kepada Allah, meskipun tanpa guru spiritual (mursyid). Karena guru dan sanadnya, langsung melalui Nabi. Ingat! Setiap sholawat yg dibaca seseorang selalu diperlihatkan kpd beliau dan beliau membalasnya dg doa serupa. Hal ini berbeda dg dzikir2 (selain sholawat) yg harus melalui bimbingan guru spiritual yg sudah mencapai maqam ma’rifat. Jika tidak demikian, maka akan dimasuki syaithon dan pengamalnya tdk akan mendapat manfaat apapun.
Membaca sholawat, merupakan bentuk ibadah, yg paling utama dan paling besar pahalanya. Sampai2 sebagian kaum arifun mengatakan, “sesungguhnya sholawat itu bisa mengantarkan pengamalnya untuk ma’rifat kepada Allah, meskipun tanpa guru spiritual (mursyid). Karena guru dan sanadnya, langsung melalui Nabi. Ingat! Setiap sholawat yg dibaca seseorang selalu diperlihatkan kpd beliau dan beliau membalasnya dg doa serupa. Hal ini berbeda dg dzikir2 (selain sholawat) yg harus melalui bimbingan guru spiritual yg sudah mencapai maqam ma’rifat. Jika tidak demikian, maka akan dimasuki syaithon dan pengamalnya tdk akan mendapat manfaat apapun.
Sayyid Abdur Rahman bin Musthofa al-Idrus: Amalan yang Bisa Menyebabkan Wushul kepada Allah di Akhir Zaman
Al-Allamah Sayyid Abdurrohman bin Musthofa al-Idrus (tinggal di Mesir), menyatakan (dlm penjelasan beliau tentang sholawatnya sayyid Ahmad al-Badawi. Komentar ini ditulis dlm kitab yg berjudul “Miraatu al-Syumus fi manaqibi Ali al-Idrus”) bahwa di akhir zaman nanti, ketika sudah tdk ditemukan seorang murobbi (mursyid) yg memenuhi syarat, tdk ada satupun amalan yg bisa mengantarkan seseorang wushul (ma’rifat) kepada Allah kecuali bacaan sholawat kpd Nabi saw, baik dalam keadaan tidur maupun terjaga. Kemudian setiap amal itu mungkin diterima dan mungkin juga ditolak kecuali bacaan sholawat kpd nabi saw yg pasti diterima, karena memuliakan pada Nabi. Sayyid Abdur Rohman meriwayatkan keterangan tersebut berdasarkan kesepakatan ulama’.
shallAllahu ‘alaa Muhammad shallAllahu ‘alaihi wa aalihi wa sallimAl-Allamah Sayyid Abdurrohman bin Musthofa al-Idrus (tinggal di Mesir), menyatakan (dlm penjelasan beliau tentang sholawatnya sayyid Ahmad al-Badawi. Komentar ini ditulis dlm kitab yg berjudul “Miraatu al-Syumus fi manaqibi Ali al-Idrus”) bahwa di akhir zaman nanti, ketika sudah tdk ditemukan seorang murobbi (mursyid) yg memenuhi syarat, tdk ada satupun amalan yg bisa mengantarkan seseorang wushul (ma’rifat) kepada Allah kecuali bacaan sholawat kpd Nabi saw, baik dalam keadaan tidur maupun terjaga. Kemudian setiap amal itu mungkin diterima dan mungkin juga ditolak kecuali bacaan sholawat kpd nabi saw yg pasti diterima, karena memuliakan pada Nabi. Sayyid Abdur Rohman meriwayatkan keterangan tersebut berdasarkan kesepakatan ulama’.
0 komentar:
Posting Komentar
tolong komentar yang baik-baik saja ^^