MESJID NABAWI
Al-Masjid al-Nabawi | |
Masjid Nabawi, adalah salah satu mesjid terpenting yang terdapat di Kota Madinah, Arab Saudi karena dibangun oleh Nabi Muhammad saw. dan menjadi tempat makam beliau dan para sahabatnya. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang utama bagi umat Muslim setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjidil Aqsa di Yerusalem. Masjid ini juga merupakan Masjid terbesar ke-2 di dunia, setelah Masjidil Haram di Mekkah.
Sejarah
Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah saw., setelah Masjid Quba
yang didirikan dalam perjalanan hijrah beliau dari Mekkah ke Madinah.
Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah saw. tiba di
Madinah, yalah di tempat unta tunggangan Nabi saw. menghentikan
perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah kurma
milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin ‘Amr, yang kemudian
dibeli oleh Rasulullah saw. untuk dibangunkan masjid dan tempat
kediaman beliau.[1][2]
Awalnya, masjid ini berukuran sekitar 50 m × 50 m, dengan tinggi atap sekitar 3,5 m[3]
Rasulullah saw. turut membangunnya dengan tangannya sendiri,
bersama-sama dengan para shahabat dan kaum muslimin. Tembok di keempat
sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan tanah, sedangkan atapnya dari
daun kurma dengan tiang-tiang penopangnya dari batang kurma. Sebagian
atapnya dibiarkan terbuka begitu saja. Selama sembilan tahun pertama,
masjid ini tanpa penerangan di malam hari. Hanya di waktu Isya, diadakan
sedikit penerangan dengan membakar jerami.[1]
Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid, dibangun kediaman Nabi
saw. Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan tidak lebih mewah dari
keadaan masjidnya, hanya tentu saja lebih tertutup. Selain itu ada pula
bagian yang digunakan sebagai tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak
memiliki rumah.[1] Belakangan, orang-orang ini dikenal sebagai ahlussufah atau para penghuni teras masjid.
Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas. Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 29 H. Di zaman modern, Raja Abdul Aziz
dari Kerajaan Saudi Arabia meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m² pada
tahun 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Raja Fahd
pada tahun 1414 H, sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai
100.000 m², ditambah dengan lantai atas yang mencapai luas 67.000 m² dan
pelataran masjid yang dapat digunakan untuk salat seluas 135.000 m².
Masjid Nabawi kini dapat menampung kira-kira 535.000 jemaah.[3]
Keutamaan Masjid Nabawi
Keutamaannya dinyatakan oleh Nabi saw., sebagaimana diterima dari Jabir ra. (yang artinya):
- "Satu kali salat di masjidku ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali salat di masjid yang lain, kecuali di Masjidil Haram. Dan satu kali salat di Masjidil Haram lebih utama dari seratus ribu kali salat di masjid lainnya." (Riwayat Ahmad, dengan sanad yang sah)[4]
Diterima dari Anas bin Malik bahwa Nabi SAW bersabda (yang artinya):
- "Barangsiapa melakukan salat di mesjidku sebanyak empat puluh kali tanpa luput satu kali salat pun juga, maka akan dicatat kebebasannya dari neraka, kebebasan dari siksa dan terhindarlah ia dari kemunafikan." (Riwayat Ahmad dan Thabrani dengan sanad yang sah)[4]
Dari Sa’id bin Musaiyab, yang diterimanya dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda (yang artinya):
- "Tidak perlu disiapkan kendaraan, kecuali buat mengunjungi tiga buah masjid: Masjidil Haram, masjidku ini, dan Masjidil Aqsa." (Riwayat Bukhari, Muslim dan Abu Dawud)[5]
Berdasarkan hadis-hadis ini maka Kota Medinah dan terutama Masjid Nabawi selalu ramai dikunjungi umat Muslim yang tengah melaksanakan ibadah haji atau umrah sebagai amal sunah.
Raudlah
Salah satu bagian Masjid Nabawi terkenal dengan sebutan Raudlah (=
taman surga). Doa-doa yang dipanjatkan dari Raudlah ini diyakini akan
dikabulkan oleh Allah swt. Raudlah terletak di antara mimbar dengan
makam (dahulu rumah) Rasulullah saw. Diterima dari Abu Hurairah, bahwa
Nabi saw. bersabda (yang artinya):
- "Tempat yang terletak di antara rumahku dengan mimbarku merupakan suatu taman di antara taman-taman surga, sedang mimbarku itu terletak di atas kolamku." (Riwayat Bukhari)[6]
Makam Nabi SAW
Rasulullah saw. dimakamkan di tempat meninggalnya, yakni di tempat yang dahulunya adalah kamar Ummul Mukminin Aisyah ra., isteri Nabi saw. Kemudian berturut-turut dimakamkan pula dua shahabat terdekatnya di tempat yang sama, yakni Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khattab.[7]
Karena perluasan-perluasan Masjid Nabawi, ketiga makam itu kini berada
di dalam masjid, yakni di sudut tenggara (kiri depan) masjid.
http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Nabawi
0 komentar:
Posting Komentar
tolong komentar yang baik-baik saja ^^